Wednesday, March 4, 2009


Menyunat Nyamuk
Ada 3 pendekar yang sedang pamer kebolehan.
Pendekar 1: “Lihat, lalat sedang terbang saya sabet pakai rencong, dua sayapnya putus!!!”
Pendekar 2: “Lihat, lalat saya sabet pakai badik, badannya putus jadi 2!!!”
Pendekar 3: “Lihat seekor nyamuk sedang terbang saya sabet pake clurit.”
Nyamuk itu tidak jatuh, tetapi terbang dan berputar-putar.
Pendekar 1 dan 2: “Wah…, sabetan clurit anda tidak kena. Lihat nyamuknya masih terbang dan berputar-putar di atas kepala saudara.”
Pendekar 3: “Eeiit jangan salah! Saya memang tidak bermaksud membunuh nyamuk itu. Sabetan saya cuma menyunat anunya doang. Coba tangkap, pasti anunya tidak ada lagi.”

Ungkapan Bahasa Sederhana
Seorang pria mengeluh kepada dokternya bahwa ia punya sebuah penyakit yang aneh, yaitu tidak bisa mengerjakan perkerjaan-pekerjaan rumah yang seharusnya dia lakukan.
Setelah sang dokter memberikan penjelasan yang lengkap tentang penyakitnya itu, si pria itu berkata, “Baik, dok. Saya bisa mengerti itu. Tapi, tolong sekali lagi jelaskan kepada saya dengan bahasa yang lebih sederhana tentang penyakit saya ini!”
“Baik! Dengan bahasa sederhana…”, jawab sang dokter, “Anda Malas!”
“Oke!”, kata si pria itu. “Sekarang, beritahu saya istilah medisnya, sehingga saya bisa memberitahukan kepada istri saya!”

Jumlah Kaki Burung Onta
Saat pulang dari sekolah, Tutut sangat bergembira karena memperoleh hadiah dari gurunya.
“Tutut diberi hadiah Ibu Guru, Mam.”
“Kenapa Ibu Guru memberimu hadiah?”
“Karena Tutut memberi jawaban yang benar. Bu Guru bertanya berapa jumlah kaki burung Onta dan Tutut menjawab tiga.”
“Lho… bukankah kaki burung Onta itu jumlahnya dua?”
“Iya sih… tapi teman-teman sekelas menjawab empat. Tutut yang menang, soalnya jawabannya yang paling dekat!”
“@#$%^$&**”

Berhasil Sembunyi
A: Kenapa badak kukunya warna merah?
B: Mmm… apa ya… ‘gak tau…
A: Biar bisa sembunyi di balik pohon apel…
B: Ah bohong… mana ada badak sembunyi di balik pohon apel?
A: Gak pernah lihat ‘kan?… berarti dia berhasil sembunyi…

Thank You Seven
Si Tejo baru belajar bahasa inggris. Kosa kata yang dia mengerti baru sebatas: Ok, Never Mind, Thank you, One, Two, Three, Four Five, Six, Seven dan Bye-Bye.
Pada suatu hari, dalam perjalanan pulang dari tempat kursusnya, tiba-tiba dia bersenggolan dengan seorang Bule.
Buku yang dibawa Tejo-pun terjatuh, Bule itu lalu membantu Tejo ngambil buku-buku yang berhamburan.
“Hmm… ini peluang untuk nguji kehebatan bahasa inggris-ku” kata Tejo dalam hati.
Bule: Oh, I’m Sorry.
Tejo: It’s Ok, Never Mind. Thank you.
Bule: Thank you Too.
Tejo: (hmm… habis Two, pasti Three) Thank You Three.
Bule: (heran) What For?
Tejo: (Four… Four hmm Five) Thank you Five.
Bule: (Tambah Heran) Are you Sick?
Tejo: (Waduh, habis Sick… Seven… setelah itu, aku sudah tidak tau dah… mesti cepet cabut nich)
Tejo pun cepet-cepet mengemasi bukunya dan beranjak pergi…
Setelah agak jauh, Lalu Tejo berteriak… “Thank you Seveeen! Bye-Bye…”
Bule: (bingung)

Mr. Peace Poenya :
www.jenongscorner.blogspot.com
www.elsalam-cash.blogspot.com
www.elsalam.50webs.com

No comments:

Post a Comment

Silahkan tuliskan komentar anda... :)